Namaku Jabir Al Hayyan

Assalmu'alaikum, Perkenalkan Nama saya lengkap saya Muhammad Jabir Al Haiyan, panggil saja dengan sebutan jabir. saya adalah alumni pondok pesantren Amanatul Ummah dan Alhamdulillah setelah menapaki jalan yang berliku.....

Peringatan Maulid Nabi di Ponpes Amanatul Ummah

Pondok pesantren Amanatul Ummah kali ini kembali menggelar acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad S.A.W 1435 H. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Peringatan Hari Besar Islam yang selalu diadakan tiap tahun di ponpes ini, dibungkus dengan serangkaian acara besar yang puncaknya adalah

Sistem Informasi Database HIMAH

Sebuah wacana pembuatan Sistem Informasi Database untuk Alumni Amanatul Ummah

Bulletin Embun CSS MoRA ITS

Kini Telah hadir 2 tulisan dari Buletin yang telah dilaunching oleh organisasi CSS MoRA ITS. buletin ini bernama "Buletin Embun", kenapa ya dinamakan embun ? penasaran nih.

Post-Title 5

Description / Caption 5

Tuesday, October 20, 2015

Aplikasi Foto Profil Hari Santri Nasional


Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siradj mengatakan dukungan agar tanggal 22 Oktober ditetapkan sebagai Hari Santri Nasional semakin besar.

Beliau menambahkan, 12 Ormas Islam yang menyatakan dukungan adalah PBNU, Syarikat Islam Indonesia (SII), Persatuan Islam (PERSIS), Al Irsyad Al Islamiyyah, Mathlaul Anwar, Al-Ittihadiyah, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), Ikatan Dai Indonesia (IKADI), Azzikra, Al-Wasliyah, Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI) dan Persatuan Umat Islam (PUI)

Untuk itu marilah kita ikut mendukung dengan memasang foto profil Hari Santri Nasional dengan cara dibawah ini. 

Aplikasi ini hanya bisa digunakan lewat Komputer/Laptop.


avatar profil
Contoh Gambar 1

Contoh Gambar 2

Caranya Menggunakan: 
Pilih Gambar 1 atau Gambar 2 dulu, lalu Klik Browse/pilih file/telusuri Untuk mengunggah foto.  Setelah itu geser-geser foto yang telah di unggah agar penampilan lebih Pas. lalu Klik Simpan jika sudah sesuai. kemudian browser akan membuka window baru yang menampilkan hasil Foto Profilnya, gambar tersebut dapat disimpan di komputer anda dengan menggunakan klik kanan pilih Save Image As. 
Aplikasi ini dipersembahkan Oleh: www.ngaji.web.id
Simpan







Thursday, June 25, 2015

Hukum Ikhfa' Syafawi

Ikhfa Syafawi adalah hukum tajwid yang berlaku apabila huruf Mim Sukun مْ ) bertemu dengan huruf Ba ( ب ) .
  • Ikhfa’ artinya menyamarkan atau menyembunyikan
  • Syafawi artinya bibir
Dinamakan Ikhfa Syafawi karena makhraj dari huruf Mim dan Ba merupakan pertemuan antara bibir atas dan bibir bawah.
Berbeda dengan hukum Iqlab, Idgham Bighunnah, atau Ghunnah Musyaddadah pada huruf Mim – di dalam Al-Quran – untuk hukum Ikhfa Syafawi tidak diberi tanda tasydid atau apapun, sama seperti hukum Ikhfa Haqiqi.  Namun, hukum Ikhfa Syafawi tetap harus dibaca dengung 1 1/2 alif atau sekitar 2 – 3 harakat, karena apabila hukum Ikhfa Syafawi tidak didengungkan, maka akan berubah menjadi hukum Izhar.
Cara membaca Ikhfa Syafawi adalah dengan membaca terlebih dahulu HURUF SEBELUM MIM SUKUN, kemudian masuk ke huruf Mim Sukun dengan mengeluarkan irama dengung ikhfa Syafawi (menahan huruf mim samar-samar); “immng.. / ummmng.. / ammmng ” sehingga pada saat akan bertemu dengan huruf ب bibir atas dan bawah dalam posisi tertutup.



Contoh Hukum Ikhfa Syafawi di dalam Al-Quran :


 sumber : http://www.ilmutajwid.com/hukum-ikhfa-syafawi/

Hukum Idghom Mitslain

Idgham Mitslain atau sering disebut dengan Idgham Mimi adalah hukum tajwid yang berlaku untuk huruf Mim Sukun ( مْ ) bertemu dengan huruf Mim Berharakat ( مَ , مِ , مُ ) . Dinamakan Mitslain karena terjadinya pertemuan dua huruf yang makhraj dan sifatnya sama persis (identik), tapi “dikhususkan” hanya untuk huruf Mim Sukun bertemu Mim Berharakat.  Selain dari huruf Mim tersebut, maka yang berlaku untuk pertemuan 2 huruf yang sama (Sukun dan Berharakat) adalah Hukum Idgham Mutamasilain dan Hukum Mad Tamkin.

Dinamakan Idgham karena cara membacanya adalah dengan meleburkan satu huruf ke dalam huruf setelahnya, atau bahasa lainnya di-tasydid-kan.
Hukum Idgham Mitslain dibaca dengung (makhraj huruf mim-nya mengalun dan jelas) sekitar 1 Alif hingga 1 1/2 alif atau sekitar 2 – 3 harakat.

Di dalam Al-Quran Idgham Mitslain sudah diberi tanda tasydid. Tasydid Idgham Mitslain adalah Tasydid Hukum, yaitu tanda tasydid yang diberikan karena terjadinya hukum pertemuan atau peleburan.


Contoh Idgham Mitslain di dalam Al-Quran

 sumber : http://www.ilmutajwid.com/hukum-idgham-mitslain-idgham-mimi/

Hukum Idzhar Syafawi

Hukum Izhar Syafawi adalah hukum tajwid yang berlaku apabila huruf Mim Sukun ( مْ ) bertemu dengan semua huruf hijaiyah, kecuali huruf Mim dan Ba.
  • Izhar artinya jelas/ terang atau tidak berdengung
  • Syafawi artinya bibir; karena huruf Mim makhrajnya adalah pertemuan bibir bagian atas dan bibir bagian bawah.

Di dalam istilah ilmu tajwid, Izhar Syafawi adalah melafalkan huruf-huruf yang bertemu dengan Mim Sukun secara jelas dan terang, tanpa disertai dengung (ghunnah). Dan Izhar Syafawi dapat terjadi di dalam satu kata/kalimat, maupun di luar kata/kalimat yang terpisah.

Kunci mengingat huruf-huruf pada Hukum Izhar Syafawi adalah cukup mengetahui hukum Ikhfa Syafawi dan Idgham Mitslain.


Contoh Hukum Izhar Syafawi di dalam Al-Quran

sumber : http://www.ilmutajwid.com/hukum-izhar-syafawi/#more-994

Hukum Idzhar Wajib

Hukum Idzhar Wajib atau disebut juga Izhar Mutlaq adalah salah satu cabang dari Hukum Izhar, cara membacanya jelas/terang dan tidak berdengung.

Sebelumnya di Hukum Idgham Bighunnah telah dijelaskan sedikit tentang Izhar Wajib, yaitu apabila Nun Sukun ( نْ ) bertemu dengan huruf ( ي ـ و ـ ن ـ م ) dalam keadaan SAMBUNG atau  DALAM SATU KATA/KALIMAT.

Perlu digarisbawahi, bahwa bacaan Hukum Izhar Wajib terletak di beberapa surah di dalam Al-Quran, di antaranya ada beberapa di surah Al-Baqarah dan surah Ali Imran.
Huruf yang sering bertemu dalam satu kata/kalimat (dalam keadaan sambung) adalah Nun Sukun dengan huruf Waw dan Ya.
نْوَ- نْيَ
Dan tidak akan terjadi huruf Nun dan Mim bertemu dengan Nun Sukun dalam keadaan satu kata/kalimat atau dalam keadaan sambung : نْمَ – نْنَ
Ada 4 kata Hukum Izhar Wajib di dalam Al-Quran, yaitu:
  1. Dunya,
  2. Shinwanun,
  3. Bunyanun,
  4. dan Qinwanun.
Di dalam Al-Quran, ciri-cirinya tidak terdapat tanda tasydid di atas huruf Waw dan Ya apabila bertemu dengan Nun Sukun.

KATA KUNCI
  • Jika Nun Sukun terpisah dengan huruf Waw atau Ya ( ي ـ و ), maka yang berlaku hukum Idgham Bighunnah, harus dibaca dengung.
  • Jika huruf Nun Sukun menyambung atau dalam salah satu kata dengan huruf Waw atau Ya ( ي ـ و ), maka yang berlaku adalah hukum Izhar Wajib, yaitu dibaca jelas dan tidak berdengung

Contoh Ayat yang mengandung hukum Izhar Wajib (Mutlaq):



sumber : http://www.ilmutajwid.com/hukum-izhar-wajib-mutlaq/

Hukum Idzhar Halqi

Idzhar Halqi adalah salah satu cabang dari Hukum Izhar yang ada di dalam Ilmu Tajwid. Izhar artinya jelas atau terang. Dinamakan Izhar Halqi karena makhraj dari huruf-hurufnya keluar dari tenggorakan (halq).

Hukum Izhar Halqi berlaku apabila Nun Sukun ( نْ ) atau  tanwin ( ــًــ, ــٍــ, ــٌــ ) bertemu dengan huruf Alif, ‘Ain, Ghain, Ha, Kha, Ha’ا – ع – غ – ح – خ – ﮬ )  dan Hamzah  ( ء ) , namun نْ  atau   ــًــ, ــٍــ, ــٌــ  jarang bertemu dengan huruf Hamzah ( ء ), akan tetapi huruf Hamzah tetap salah satu huruf Izhar Halqi.
Cara membaca Izhar Halqi  harus  jelas/terang, dan tidak berdengung.


Contoh  Hukum Izhar Halqi :

sumber : http://www.ilmutajwid.com/hukum-izhar-halqi/

Hukum Iqlab

Iqlab adalah salah satu hukum tajwid yang berlaku apabila huruf Nun Sukun ( نْ ) atau  tanwin ( ــًــ, ــٍــ, ــٌــ ) bertemu dengan huruf Ba ( ب ) . Menurut bahasa, Iqlab artinya mengubah atau menggantikan sesuatu dari bentuknya.
Cara membacanya adalah dengan menggantikan huruf  نْ atau  ــًــ, ــٍــ, ــٌــ menjadi suara huruf  mim sukun  (  مْ ) sehingga pada saat akan bertemu dengan huruf ب bibir atas dan bawah dalam posisi tertutup, diiringi dengan suara dengung sekitar 2 harakat.
Hukum Iqlab di dalam Al-Quran, sudah ditandai dengan huruf mim kecil ( م – dan diletakkan di atas – antara نْ atau  ــًــ, ــٍــ, ــٌــ  dengan huruf ب .

Contoh Hukum Iqlab :


sumber : http://www.ilmutajwid.com/hukum-iqlab/

Hukum Idghom Bilaghunnah

Hukum Idgham Bilaghunnah adalah hukum tajwid yang berlaku apabila Nun Sukun ( نْ ) atau  tanwin ( ــًــ, ــٍــ, ــٌــ ) bertemu dengan huruf lam ( ل ) atau Roر ), tanpa menggunakan suara dengung
  • Bila artinya tidak.
  • Ghunnah artinya  dengung.
  • Sementara Idgham artinya meleburkan satu huruf ke dalam huruf setelahnya, atau bahasa lainnya di-tasydid-kan.
Cara membacanya adalah dengan meleburkan نْ atau  ــًــ, ــٍــ, ــٌــ menjadi suara huruf ل atau ر, atau lafaz kedua huruf tersebut seolah diberi tanda tasydid,  tanpa dikuti suara dengung (ghunnah).
Dengan adanya perbedaan dengung ini, dapat dikatakan bahwa Idgham Bilaghunnah adalah kebalikan dari Idgham Bighunnah.

Mengenai tanda baca Tasydid yang dimaksud di dalam hukum Idgham Bilaghunnah adalah TASYDID HUKUM bukan TASYDID ASLI . Sama seperti yang dijelaskan di dalam hukum  Idgham Bighunnah.

Contoh  Hukum Idgham Bilaghunnah



sumber : http://www.ilmutajwid.com/hukum-idgham-bilaghunnah/

 

Copyright @ 2013 POSITIVE THINKING.